Rabu, 31 Maret 2010

inspirasi EKSOTIS estetis PASKA

Perupa DKI & DIY gelar pameran sambut Paskah
Kamis, 01/04/2010 11:19:10 WIBOleh: Herry Suhendra
JAKARTA (Bisnis.com): Sejumlah perupa asal Jakarta dan DI Yogyakarta menyelengarakan pameran bersama menyambut Paskah dengan tema 'Pseudo Agony' di Galeri Elcanna mulai malam ini sampai 16 April.

Mereka yang memamerkan karyanya adalah Teguh Ostenrik, Heru 'Dodot' Widodo, S. Teddy D., Fx Lucky, Dwi Martono, Sigit Santoso, Bambang Pramudiyanto, Endro, Edi Sunaryo, Tohjaya Tono, Titoes Libert, Edy Purwantoto dan Susilo Budi Purwanto.

Agoni berasal dari bahasa Yunani Agonia, artinya pergulatan di batas-batas kemanusiaan (pengalaman manusia di ambang kemanusiaannya). Di sana manusia berhadapan dengan dirinya, bertanya mengenai nasibnya, asal dan tujuan hidupnya. Dia berhadapan dengan kenyataan kematian, suatu kondisi yang tak terelakkan. Agoni adalah simbol dari keterbatasan manusia dan keinginan manusia untuk menjadi 'yang abadi' (keyakinan terhadap adanya dunia lain, 'kehidupan lain' setelah kematian).

Pameran dalam rangka paskah ini bertajuk 'Pseudo Agony'. Pseudo agony adalah agoni yang tak tersampaikan karena pemahaman orang seringkali sudah lebih dulu dikuasai oleh simbol-simbol keagamaan, sehingga seringkali mereka ragu untuk mengeksplorasi pengalaman religiusnya dan takut memberi nama pada bentuk-bentuk pengalaman itu.

"Sejak lama, rangkaian peristiwa Paskah menjadi tema dalam karya seni. Tak sedikit seniman yang menciptakan karya karena terinspirasi oleh kisah-kisah yang terjadi di masa Paskah," kata Stanislaus Yangni, periset tema pameran ini, hari ini.

Peristiwa Paskah adalah salah satu hal yang paling kaya digarap, bahkan sampai sekarang. Bila mau dikaitkan dengan pengalaman religius, rangkaian peristiwa itu bercerita banyak, bahkan sebelum mahkota duri, salib, dan pieta dijadikan simbol dalam agama Kristiani.

Sepintas, dalam pameran ini kita bisa menemukan figur Yesus, simbol duri, salib, gereja, dan beberapa cerita Alkitab yang diartikulasi ulang oleh para seniman. Selain itu, di sini muncul juga beberapa karya yang mengangkat tema keseharian berkaitan dengan pengalaman religius.(er)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar