Senin, 26 April 2010

mengaji kok mencuri

INI BUDAYA INDON YANG SUDAH DIANGGAP TIDAK ANEH DAN TIDAK APA-APA LAGI, yaitu MENOMORSATUKAN KEPENTINGAN PRIBADI SECARA DUNIAWI DAN PASCA DUNIA. ironi!

26 APRIL 2010
Ratu Hermes Rajin Mengaji
JUMAT petang itu, lima puluhan perempuan dengan dandanan modis antre memasuki rumah Nunun Nurbaetie Daradjatun di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan. Melewati empat lapis pemeriksaan pengamanan, mereka masuk ke ruang tamu dengan sofa dan kursi tamu jati bergaya Italia.

Teh, kopi, dan aneka suguhan terhampar di meja saji. Sore itu, sahibulbait mengundang para kolega menyaksikan peragaan busana dan kerajinan Nusantara. Tiga puluh menit bercengkerama di ruang tamu, pemandu acara mengajak tetamu memasuki ruang tengah. Ruang keluarga itu ternyata telah disulap menjadi area standing party.

Di ruang ini, tamu disuguhi koleksi berbagai lukisan, benda kristal, dan hiasan dinding dari porselen. Acara sore itu semakin lengkap dengan lenggak-lenggok peragawati yang memperagakan koleksi kebaya dan aneka kain kuno, seperti kain tapis Lampung. Berbagai jenis perhiasan menempel di tubuh sang model. "Semua barang yang mereka kenakan koleksi pribadi Ibu Nunun," tutur seorang tamu yang hadir pada acara akhir Juli 2007 itu kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Sumber Tempo di kalangan sosialita menyatakan istri mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Adang Daradjatun itu memang kolektor barang mewah. Selain mengoleksi kebaya dan kain kuno, perempuan 59 tahun itu paling suka mengoleksi berlian dan tas Hermes. "Bahkan ada satu lemari besar khusus untuk menyimpan tas Hermes." Di pasaran, tas itu ada yang Rp 1 miliar.

Kegemaran Nunun mengoleksi tas Hermes dibenarkan sahabatnya, Tience Sumartini. "Tapi saya tak tahu berapa jumlahnya," kata Tience. Teman lain menceritakan, Nunun juga sering mengadakan acara bersama teman-temannya di Hotel Dharmawangsa, Cilandak Town Square, dan Sentul. Tience tidak membantah atau membenarkan. Menurut dia, di rumah Nunun juga sering digelar acara pengajian dan salat tarawih berjemaah di bulan Ramadan. "Saya sering ikut pengajian di sana," kata Tience.

Menurut satu sumber, dalam bergaul Nunun sangat selektif. "Dia hanya mau bergaul dengan istri pejabat dan nyonya duta besar." Namun Rosa Rai Djalal mengatakan Nunun perempuan yang ramah, mudah bergaul, dan ulet bekerja. "Beliau tidak memilih-milih teman," kata istri Dino Patti Djalal, juru bicara kepresidenan, itu.

Rosa dan Nunun, bersama Anita Rusdy, Sendy Dede Yusuf, dan Siti Garsiah, mendirikan Perhimpunan Kebayaku. Nunun dan Rosa juga tergabung dalam Yayasan Mutu Manikam Nusantara, yang anggotanya kebanyakan istri anggota Kabinet Indonesia Bersatu.

l l l
DILAHIRKAN di Sukabumi, Jawa Barat, pada 28 September 1951, Nunun mewarisi darah pengusaha dari kedua orang tuanya, Engkip Dulkiflie (almarhum) dan Mimin Suparmi, pengusaha perkebunan cengkeh. Ibu tiga putra dan satu putri ini-Adri Ahmad, 38 tahun, Tuza Junius (35), Ratna Farida (30), dan Mochamad Azara (15)-mulai merambah dunia bisnis setamat dari Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia, Jakarta, pada 1980-an.

Proyek pertamanya adalah membangun fasilitas telekomunikasi Telkom Divisi Regional II. Sukses di bidang telekomunikasi, perempuan yang menikah pada 27 Februari 1972 ini melirik bidang agrobisnis, agroindustri, dan perusahaan media. Pada 1988, dengan modal sekitar Rp 80 miliar, Nunun mendirikan PT Wahana Esa Sambadha, yang kini menjadi PT Wesco, holding company Grup Wahana.

Salah satu anak perusahaan PT Wesco bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Di sinilah awal pertemuan Nunun dengan Ahmad Hakim Safari Malangjudo alias Arie Malangjudo, pengantar cek pelawat ke sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004. Sebagian cek diterima anggota Dewan di kantor PT Wahana di Jalan Riau, Menteng, Jakarta Pusat.

Cek itu, menurut pengakuan Arie, didistribusikan atas perintah Nunun sebagai uang terima kasih kepada anggota Dewan. Tak jelas uang terima kasih seperti apa. Tapi, pada saat cek dibagi-bagikan, anggota Komisi Keuangan Dewan baru saja selesai memilih Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia-yang dimenangi Miranda Swaray Goeltom.

Bagi Miranda, Nunun bukan orang asing. "Kami sering berkumpul dan mengadakan acara bersama," kata Miranda. Keduanya berkenalan di San Francisco, Amerika Serikat. "Putri Bu Nunun bersekolah dengan anak saya di San Francisco," kata Miranda ketika bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, awal April lalu.

Empat kali sudah pengadilan memanggil Nunun, tak satu pun dihadirinya. Melalui kuasa hukumnya, Nunun mengaku tidak bisa menghadiri persidangan karena sakit. Jenis penyakitnya termasuk ajaib: lupa berat, tidak bisa mengingat peristiwa lalu. "Kalau dipaksakan, bisa menjurus pada demensia," kata Andreas Harry, dokter pribadi Nunun. Kini, kabarnya, Nunun menjalani rawat inap di Singapura. Pada Desember tahun lalu, ia masih terekam oleh sebuah majalah gaya hidup luar negeri. Di sana ia berpose bersama suaminya dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Di situ, mengenakan kebaya hijau, Nunun terlihat segar. Senyumnya lebar mengembang. "Fisiknya kelihatan sehat, tapi sebenarnya sakit," kata Andreas.

Erwin Dariyanto

Senin, 19 April 2010

keyakinan itu bisa tidak meyakinkan

Bogor church runs services on the street after closure
Theresia Sufa and Hasyim Widhiarto, The Jakarta Post, Bogor/Jakarta | Tue, 04/13/2010 9:25 AM | Headlines A | A | A |
Local administrations in the country often opt to bow to pressure from anti-pluralism groups at the expense of legal certainty when it comes to church building permits.
The most recent victim of local administration weakness was the Indonesian Christian Church (GKI) in Taman Yasmin housing complex in Bogor, West Java, as the Bogor administration withdrew the church building permit on Saturday to placate protests from residents.
The administration said they had to take such a decision following protests from nearby residents and several Islamic organizations, which joined together under the Indonesian Muslims Communication Forum (Forkami), in strongly opposing the establishment of the church.
“We are very confused with the sudden sealing off,” GKI reverend Ujang Tanusaputra said on Sunday. “For more than two years, we could not run the construction of the church smoothly as local residents continue to protest.
On Saturday evening, without prior notification, a group of officers from Bogor public order agency sealed off the entrance to church which was under construction.
After the closure, hundreds of members of the church congregation had no option except to run their Sunday service on the street in front of their sealed church.
According to Ujang, the GKI congregation obtained a building permit from Bogor municipality in July 2006.
The administration, however, retracted the permit two years later, citing endless protests from local residents against the church.
The congregation filed a lawsuit against the mayor’s decision to the Bandung Administrative Court (PTUN), which later overturned the decision. The municipality then submitted a legal appeal to the Supreme Court but once again failed to win the dispute.
“But they [the administration] never take the court’s decision into their account,” Ujang said.
Contacted separately, head of Bogor public order agency Bambang confirmed that the agency’s Sunday action to seal off the church was an order from the Bogor mayor.
Data from the Indonesian Communion of Churches (PGI) shows that more than 10 churches have suspended services due to mob threats this year.
Last month hundreds of members of hard-line Islamic organization Hizbut Tahrir Indonesia’s (HTI) Bogor branch staged a rally in front of the Bogor City Council, claiming that the church construction committee had submitted faked residents’ signatures to obtain the building permit.
Earlier this month, members of the Filadelfia HKBP church congregation in Bekasi, West Java, decided to sue Regent Sa’duddin for unilaterally closing their church while under construction following protests from local Muslim residents.
According to a 2006 joint ministerial decree, a new house of worship must have the support of at least 90 congregation members and 60 local residents of different faiths.
It also has to obtain a recommendation letter from the Religious Affairs Office and the government-sponsored Regional Interfaith Communication Forum (FKUB) before gaining final approval from the local administration.
Experts and activists, however, have raised their concern about how the rule on the number of signatures needed on a petition to apply for a permit to build a house of worship is applied, since the FKUB or the local administration often rejects applications if even the slightest objection is raised — particularly if those objecting are Muslims.
“That’s why I always urge those facing such problems when trying to build a house of worship to take the case to court,” Trisno Susanto, from the NGO Interfaith Dialogue Society (Madia), told The Jakarta Post recently

Rabu, 14 April 2010

kekerasan SELALU bersama (2)

07/05/2010 - 20:00
Makam Mbah Priok Ternyata Fiktif?
Irvan Ali Fauzi


(IST)
INILAH.COM, Jakarta - Abdullah Alatas, seorang yang pernah menjadi kuasa substitusi hukum lokasi makam Habib Hasan bin Muhammad al-Hadad alias Mbah Priok mengakui bahwa lokasi makam itu sebenarnya tidak ada.

Di lokasi makam yang terdapat di Jalan Dobo, Koja, Tanjung Priuk, Jakarta Utara sebetulnya hanya situs makam buatan saja. Kerangka tulang-belulang Mbah Priok sendiri telah dipindah sejak 1997 ke TPU Budi Darma, Semper.

"Setahu saya waktu itu makam sudah dibongkar," ujar Abdullah saat memberi keterangan dalam konperensi pers di Gedung PMI Pusat, Jakarta, Jumat (7/5).

Saat didesak apakah lokasi makam tersebut fiktif, Abdullah mengelak. "Saya nggak berani bilang kalau itu fiktif," kilahnya.

Namun, dia menjelaskan bahwa kerangka tulang yang telah dipindah ke Semper itu tidak dipindahkan kembali. "Dari Semper nggak dipindahin lagi, (Lokasi makam) di Dobo dibentuk lagi jadi seperti makam hanya untuk menandai walaupun kerangkanya sudah nggak di situ," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Investigasi PMI Ulla Nuchrawaty mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh saksi-saksi yang dihadirkannya dalam konferensi pers itu bukan kesimpulan akhir. "Ini bukan kesimpulan bukan juga catatan akhir tapi hanya memperkaya keterangan. Artinya memang niat PMI hanya untuk investigasi kemanusiaan. Kami buka kepada semua pihak untuk mengoreksi kembali. PMI hanya jangan sampai (insiden yang sama) berulang," tandas Ulla. [irv/jib]

Komaruddin Hidayat: Tragedi Priok Menambah Buram Wajah Pemerintah
KAMIS, 15 APRIL 2010 | 21:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat memandang bahwa pemerintah kurang peka terhadap sejarah Tanjung Priok terkait pecahnya tragedi di sekitar makam Mbah Priok.

"Tanjung Priok yang sejak dahulu merupakan "daerah panas", menyimpan memori pahit, dan luka mendalam dengan pejabat pemerintah. Ini mestinya disadari oleh Pemda DKI dan pihak intelijen," katanya dalam balasan pesan singkat yang dilayangkan kepada Tempo, Kamis (15/4).

"Saya sedih bahwa peristiwa ini melibatkan simbol dan emosi agama dengan adegan yang sadis dan brutal. Sungguh mengerikan. Bagaimana bisa orang nggak berdaya ramai-ramai dihajar dengan dalih membela monumen keagamaan," ungkap Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini.

Ia tidak memandang kerusuhan yang terjadi kemarin ini merupakan provokasi untuk mengalihkan isu dan fokus publik yang sedang hangat tersorot pada pemberitaan makelar kasus. "Yang terjadi justru menambah problem dan wajah buram pemerintah. Tragedi yang terjadi di Jakarta, meskipun itu wilayah DKI, dampaknya akan menimpa pemerintah Pusat," tambahnya.

Komaruddin memandang kemungkinan provokasi memang ada. Namun, menurutnya tragedi ini cenderung menunjukkan kecerobohan, seakan dengan uang dan kekuasaan persoalan sosial bisa diatasi.

Terkait peran pemerintah untuk menangani persoalan sosial ini, ia menyatakan,"Spektrum gerakan umat Islam itu saat ini sangat luas dan beragam, sejak dari teroris, parpol, gerakan tasawuf, dan intelektual. Selesaikan saja dengan pendekatan sosial, hukum, dan bisnis secara transparan karena rakyat saat ini cukup kritis, tak mudah kena provokasi," pungkasnya.

Kerusuhan di Tanjung Priok ini terjadi akibat rencana penggusuran kompleks makam Mbah Priok, Rabu (14/4) pagi, antara warga dan sekitar 2.000 Satuan Polisi Pamong Praja. Warga tidak terima lahan 5,4 hektare yang merupakan situs sejarah Tanjung Priok ini digusur.

Tiga nyawa melayang. Huru-hara ini juga menelan setidaknya 146 korban luka-luka dan kerugian fisik. Sebanyak 6 bus, 10 truk, 1 meriam air, 2 motor, puluhan mobil, dan 2 buldozer dibakar. Kerugian bisnis ditaksir mencapai Rp 5 miliar, sedangkan kerugian material lain belum dihitung.

GILANG MUSTIKA RAMDANI

Satpol PP yang Tewas Kirim SMS Minta Maaf
Ahmad Tajudin sering berziarah dan berkunjung ke makam Mbah Priok.
KAMIS, 15 APRIL 2010, 07:13 WIB
Elin Yunita Kristanti, Sandy Adam Mahaputra



VIVAnews - Anggota Satpol PP, Ahmad Tajudin tewas dalam bentrokan di depan makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, Rabu 14 April 2010.

Kawan korban, Ahmad Alhapsi (27) menceritakan, sebenarnya Ahmad Tajudin tak ikhlas diberi tugas menggusur lahan makam keramat itu.

"Sebelum kejadian korban SMS meminta maaf kepada teman-temannya bahwa dia akan menggusur bangunan keramat di Tanjung Priok."

"Dalam hati sebenarnya dia tidak mau tapi demi profesional kerja akhirnya dilakukan," kata Ahmad Alhapsi, Kamis 15 April 2010 dini hari.

Apalagi, tambah dia, korban punya ikatan dengan makam Mbah Priok. "Dia sering berziarah dan berkunjung ke makam itu,' kata Ahmad Alhapsi.

Ahmad Tajudin sempat berkuliah di STIE Kasih Bangsa sampai semester 9, lalu pindah ke kampus Bakti Pembangunan.

Korban rencananya akan dimakamkan di pemakaman dekat masjid As Syuro, Kebon Jeruk pukul 12.00 siang Kamis 15 April 2010.

Korban hobi main bola. Dia juga sering mengikuti pengajian, juga aktif di majelis talkim dan beribadah malam.

Kepastian tewasnya Ahmad Tajudin disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto saat berkunjung ke RS Koja, pukul 23.00 WIB, Rabu 14 April 2010. Saat itu, baru satu aparat yang dipastikan tewas.

"Sementara yang kita terima baru satu yang meninggal, Ahmad Tadjudin. Sudah dibawa ke RSCM," kata Prijanto yang datang bersama Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan Mendagri Gamawan Fauzi.
Ketika Kekerasan Menjadi Dewa
Posted on April 15th, 2010 in Hukum blogdetik.com
Melihat bentrokan antara Satpol PP-Polisi dengan warga yang menolak penggusuran makam Mbah Priok di Tanjung Priok membuat rasa kemanusiaan tersayat-sayat. Kedua belah pihak saling menyerang tanpa ampun. Erangan kesakitan serta darah membuncah di mana-mana. Korban pun berjatuhan.

Tayangan televisi memperlihatkan bagaimana para anggota Satpol PP menganiaya warga yang berhasil ditangkapnya. Korban digebuki, dipukul, serta ditendang dengan sepatu lars secara beramai-ramai. Tubuh korban yang tanpa sehelai kain pun terhuyung-huyung dengan darah bercucuran.

Tidak ubahnya kebengisan warga yang telah dikuasai oleh amarah. Begitu satu anggota Satpol PP terjebak, mereka mengeroyoknya tanpa belas kasihan. Tubuh anggota Satpol PP yang sudah lemah tak berdaya tidak membuat mereka puas. Sebongkah batu dilemparkan ke arah kepala korban yang tergeletak di tanah.

Hingga kini, dilaporkan sebanyak 80-an orang menderita luka ringan hingga berat dan dirawat di rumah sakit. Dua anggota Satpol PP dinyatakan tewas. Salah satunya tewas dengan sangat mengenaskan. Korban tersudut di sebuah kawasan petikemas Pelindo ketika massa merangsek. Ia tak mampu menyelamatkan diri.

Selain korban jiwa, tragedi kekerasan yang berlangsung Rabu (14/4/2010), itu juga menimbulkan kerugian harta benda yang tidak kecil. 40 Mobil Satpol 44 serta 30 mobil polisi dibakar massa. Belum lagi kerugian akibat aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok yang berhenti sejak dimulainya bentrokan pada pagi hari.

Tidak bisa dibayangkan lagi bagaimana perasaan keluarga yang suami, anak, ayah, atau sanak saudaranya menjadi korban. Mereka harus kehilangan orang-orang yang dicintainya dalam sebuah peristiwa yang seharusnya bisa dihindari. Apalagi, jika orang-orang yang meninggal merupakan gantungan hidup keluarga. Tangis mereka tidak akan reda dalam satu atau dua hari.

Peristiwa di Tanjung Priok menunjukkan kekerasan dianggap satu-satunya jalan yang harus ditempuh untuk menuntaskan sebuah sengketa. Pemprov DKI mempunyai nalar yang sangat pendek dengan melakukan penggusuran paksa tempat tinggal warga yang berada di sekitar makam bersejarah tersebut. Mereka melupakan cara-cara persuasif, yakni negosiasi yang memungkinkan untuk memindahkan warga secara damai.

Sebaliknya, masyarakat pun telah dikuasai oleh cara pandang yang sama. Makam Mbah Priok bukan hanya ‘milik’ warga setempat, melainkan masyarakat yang terikat secara religius-emosional dengan situs makam ulama tersebut. Mereka mensolidkan diri untuk menghadapi arogansi Satpol PP dan polisi dengan cara-cara yang tak diizinkan oleh agama. Bagi mereka, senjata harus dihadapi dengan senjata.

Menjadi keprihatinan bahwa kekerasan telah membudaya di dalam masyarakat, khususnya di Tanjung Priok. Kekerasan itu dikawatirkan akan terus mewaris kepada generasi-generasi yang akan datang. Namun, sesungguhnya hal itu pun telah terjadi. Bukankah di tempat yang sama pernah ada peristiwa berdarah yang dikenal dengan nama “Tragedi Tanjung Priok 1984″, 16 tahun yang lalu? Akankah kekerasan seperti ini akan terus terulang?
Kamis, 15/04/2010 07:15 WIB
Priok Berdarah
PKS: Dibiayai Uang Rakyat, Aparat Harus Lindungi Rakyat
Ramadhian Fadillah - detikNews
Jakarta - Bentrokan antara polisi dan satpol PP melawan massa di Koja, Jakarta Utara, disesalkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq pun meminta agar aparat keamanan melindungi masyarakat, bukan menyakiti masyarakat.

"Jangan sampai aparat yang dibiayai dari uang rakyat, justru melukai masyarakat. Ini sangat disayangkan," ujar Luthfi dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Kamis (15/3/2010).

Dalam pandangan anggota Komisi I DPR RI ini, semestinya hal seperti ini tidak terjadi jika pendekatan persuasif yang dikedepankan.

"Dalam negara demokrasi pendekatan persuasif dan dialogis harus dikedepankan," tegas dia.

Menurut Luthfi, bentrok di Tanjung Priok menggambarkan betapa pendekatan dialogis dan persuasif kurang dikedepankan. Akibatnya ongkos sosial (social cost) yang harus dibayar oleh pemerintah sangat besar. Belum lagi kerugian yang ditimbulkan akibat rusaknya berbagai fasilitas umum.

Luthfi berharap, semua pihak dapat mendinginkan suhu yang sempat memanas di Tanjung Priok, sehingga korban dan kerugian bisa diminimalisir.

"Pemerintah Daerah, aparat keamanan, juga perwakilan masyarakat sebaiknya duduk bersama untuk mencari solusi terbaik terhadap persoalan ini," pintanya.

(rdf/nvc)

PENGGUSURAN DENGAN KEKERASAN JUGA TERJADI DI DAERAH TEMPAT PKS BERKUASA: TANGGERANG, SITUS BERSEJARAH CHINA BENTENG MAU DIHAPUS TUKH, piye tokh mas

Minggu, 11 April 2010

hobi teroris: bikin bom spiritualitas : 120410

Senin, 12/04/2010 11:57 WIB
Teroris yang Tertangkap di Medan Pandai Rakit Bom Seperti Dulmatin
Aprizal Rahmatullah - detikNews

Foto: Ilustrasi Jakarta - Satu dari 6 teroris yang ditangkap di Medan, Sumatera Utara ternyata memiliki kemampuan untuk merakit bom. Dia juga dihormati dan diakui sebagai guru spiritual bagi kelompoknya.

"Yang namanya Bayu dia ahli merakit bom, sekaligus guru spiritual mereka," ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno kepada detikcom di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin (12/4/2010).

Bahkan, kemampuan merakit bom yang dimiliki oleh Bayu, tak kalah dibandingkan dengan tersangka teroris yang ditembak polisi beberapa waktu lalu, Dulmatin.

"Iya," jawab Oegroseno, saat ditanya apakah Bayu punya kemampuan seperti Dulmatin.

Dia menjelaskan, 6 teroris yang ditangkap di Medan merupakan jaringan teroris yang selama ini diburu di NAD. Di antara mereka bahkan terlibat dalam beberapa kasus pengeboman di Indonesia.

"Mereka kan mengaku terlibat dalam rencana pengeboman di Cikeas itu, dan ada terlibat dalam kasus-kasus sebelumnya. Ini semua masih terus dikembangkan oleh tim Densus 88," imbuhnya.

Guna pengembangan, lanjut dia, tim Densus membawa 3 orang teroris ke NAD. Sementara 3 orang lainnya masih diamankan di Polda Sumut. "Yang dua masih kita buru," akunya.

Tiga petugas Samapta Poltabes Medan menangkap 6 orang yang diduga teroris pada Sabtu 10 April dini hari. Keenam teroris ditangkap saat berada dalam mobil dengan plat nomor Aceh, sedang masuk wilayah Medan.

Keenam tersangka tersebut adalah Komarudin alias Abu Musa (35) asal Bandar Lampung, Yusuf Arifin (25) asal Bandar Lampung, Ibrahim alis Deni (31) asal Sidoarjo, Jawa Timur, Bayu alias Budi (26) asal Solo, Jawa Tengah, Pandu alias Abu Asamah (26) asal Solo, dan Abu Musa alias Lutfi alias Jafar (30), asal Magetan, Jatim.

"Mereka terdesak dari NAD lalu hendak kabur ke daerahnya masing-masing," pungkasnya.

(anw/fay)
Inilah Peran Enam Tersangka Teroris yang Ditangkap di Medan
SENIN, 12 APRIL 2010 | 13:19 WIB
Besar Kecil Normal
TEMPO Interaktif, Medan - Keenam tersangka teroris yang berhasil ditangkap personel patroli Kepolisian Sektor Medan Kota, diketahui memiliki peran penting dalam sel teroris di Tanah Air. Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Brigadir Jenderal Syafruddin menyatakan, keenamnya di antaranya memiliki peran penting dalam jaringan teroris yang diungkap di Aceh.

”Saya perlu pertegas kembali teroris yang tertangkap adalah teroris yang sangat dicari. Di antara mereka mempunyai kelas yang tinggi sebagai komandan latih militer di Aceh,” kata Syafruddin kepada wartawan, Senin (12/4) siang, di VIP Bandar Udara Polonia Medan, usai memberangkatkan lima teroris ke Nanggroe Aceh Darussalam.

Berikut peranan keenam teroris yang diungkap Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Qomaruddin alias Abu Musa alias Mustagim alias Abu Yusuf alias Hafshoh berperan sebagai pimpinan pelatih di Aceh. Ia merupakan alumni Akademi Militer Al Jamaah Mindanau, Filipina Selatan, 1998 hingga 2004.

Keterlibatan terakhir Abu Musa sebelum tertangkap di Jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (11/4) dinihari lalu, adalah ikut saat kontak senjata dengan personel Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Lambauke, Aceh Besar.

Pandu Wicaksono Widyan Putro alias Abu Asma, diidentifikasi pernah menyembunyikan buronan teroris nomor wahid, Noor Din M Top di Solo. Bayu Sena alias Budi alias Rahmat alias Tono alias Seno terlibat merencanakan dan merakit bom, untuk mengebom Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas. Seno juga diketahui terlibat dalam pengungkapan lokasi perakitan bom di Jati Asih, Bekasi.

Ibrohim alias Deni alias Suramto peserta pelatihan militer di Aceh, terlibat peledakan bom di Kedutaan Besar Australia, Kuningan Jakarta. Alumni Mahad Ali, Universitas Al Mukmin Ngruki, Solo ini, terakhir terlibat kontak senjata dengan personel Densus 88 AT Mabes Polri di Aceh Besar, Lambauke. Japar alias Lufti alias Upend alias Abu Musa perannya, peledakkan bom di Kedutaan Besar Australia di Kuningan, Jakarta.

Abu Musa juga dinyatakan pernah mengikuti pelatihan militer singkat (Yamruk) pada 19999-2000. Ia juga aktif mencari dana untuk biaya pelatihan di Aceh. Seperti Ibrohim, alumni Universitas Al Mukmin Ngeruki, terlibat kontak senjata dengan personel Densus 88 AT Mabes Polri di Aceh.

Sedangkan Yusuf Arifin alias Rambo, yang kini sedang dirawat karena menderita sakit malaria di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, hanya peserta pelatihan militer di Aceh yang dikomandoi Qomaruddin alias Abu Musa.

SOETANA MONANG HASIBUAN

Selasa, 06 April 2010

Siap!

Senin, 25/01/2010 15:12 WIB
Nicolaas Jouwe Siap Jadi Mitra Pemerintah dalam Membangun Papua
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Tokoh gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nicolas Jouwe yang telah menetap lebih dari 40 tahun di Belanda kembali ke tanah kelahirannya di Papua. Nicolas siap berkerjasama dengan pemerintah untuk membangun kembali tanah Papua.

"Beliau kembali ke Papua dan menetap guna membantu pembangunan di sana," ujar Menko Kesra Agung Laksono saat menerima kedatangan Nicolaas dikantor Menko Kesra, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (25/1/2010).

Agung mengatakan, keberadaan Nicolas di Belanda selama 40 tahun karena ada perbedaan pandangan dengan pemerintah tentang Papua. Namun saat ini, Nicolas menurut Agung, telah menyadari bahwa yang diperjuangkan selama ini berbeda terutama pembangunan di papua.

"Perhatian pemerintah dan kondisi politik sudah berbeda terhadap Papua. Setelah melihat sendiri perkembangan tahap demi tahap, beliau kembali ke papua," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Nicolas menyampaikan rencananya untuk mengirim surat kepada Presiden SBY terkait permohonan Nicolaas untuk Papua di masa yang akan datang.

"Saya berencana menyampaikan pikiran pribadi kepada Presiden SBY dalam surat permohonan kepada presiden," kata Nicolas.

Dalam surat yang dibacakan oleh anak Nicolas, Frans Albert Joku, di depan Menko Kesra dan para wartawan, Nicolas ingin menyampaikan sembilan saran dan pendapat dalam pernyataan sebagai masukan yang berkaitan dengan isu permasalahan di tanah Papua.

Sembilan isi pernyatan dalam surat permohonan kepada presiden itu di antaranya membentuk badan pengawas otonomi khusus dan meminta presiden untuk bertemu tokoh papua. "Kita siap bekerja dengan pemerintah menjadi mitra," imbuhnya.

Nicolaas juga menjawab pertanyaan wartawan terkait sering terjadinya penembakan kepada karyawan PT Freeport di Papua. Nicolas mengaku menyesal atas terjadinya peristiwa tersebut.

"Berita serupa itu tentu tidak menyenangkan. Saya tidak bisa kasih jawaban lain selain menyesal," ujar pria berusia 85 tahun ini.

Nicolas mengatakan, solusi untuk masalah itu adalah berusaha sedapat mungkin mendampingi dan selidiki seluk-beluk permasalahannya.

"Karena jika tidak ada sebab tidak akan terjadi penembakan itu. Itu perbuatan berlebihan yang tidak berprikemanusiaan," jelas Nicolas yang menggunakan tongkat dalam berjalan ini.

(mpr/irw)

Senin, 05 April 2010

juara golf global JAUH LEBIH MUDAH daripada juara diri sejati

Augusta National boss scolds Woods over sex scandal
Saying Tiger Woods "disappointed all of us" with his epic sex scandal, Augusta National Golf Club chairman Billy Payne scolded the world number one Wednesday on the eve of the 74th Masters.


Augusta National boss scolds Woods over sex scandal
"Our hero did not live up to the expectations of the role model we saw for our children," Payne said. "He forgot in the process to remember that with fame and fortune comes responsibility, not invisibility."

Woods will make his return from a five-month layoff in Thursday's opening round at Augusta National in the year's first major championship, having put his golf career on hold to try and save his marriage to wife Elin.

More than a dozen women have claimed to have sexual affairs with Woods in the wake of his adultery confession, which have brought apologies to friends, family, supporters and fellow golfers as Woods tries to move past the scandal.

"It is not simply the degree of his conduct that is so egregious here. It is the fact that he disappointed all of us, and more importantly, our kids and our grandkids," Payne said of a four-time Masters winner in unprecedented remarks.

"Is there a way forward? I hope yes. I think yes. But certainly his future will never again be measured only by his performance against par, but measured by the sincerity of his efforts to change."

Masters spectators have given Woods a warm reception during practice rounds this week, but it has been far from a full-embracing welcome back to the course where he won his first major title in record-shattering fashion back in 1997, becoming the first black player to win a major golf title.

"We at Augusta hope and pray that our great champion will begin his new life here tomorrow in a positive, hopeful and constructive manner, but this time with a significant difference from the past," Payne said.

"This year, it will not be just for him, but for all of us who believe in second chances."

Woods has won 14 major titles, four shy of matching the all-time record set by Jack Nicklaus.

Payne was especially emphatic that Woods avoid selfishness and do all he can to redeem himself in the eyes of his youngest followers, those who might not even comprehend the depths of his wrongdoing in the affairs.

"As he ascended in our rankings of the world's great golfers, he became an example to our kids that success is directly attributable to hard work and effort," Payne said.

"I hope he realizes every kid he passes on the course wants his swing, but would settle for his smile. I hope he can come to understand life's greatest rewards are reserved for those who bring joy to the lives of other people."

Woods has said he is spending more time in meditation and returning to the Buddhist religious instruction emphasized by his mother Kultida, who is from Thailand, with hopes of regaining the trust of all supporters.

Payne, who said he had spoken to Woods and that Woods attended the champions dinner on Tuesday, added that he wanted Woods to understand that "life's greatest rewards" come from helping others.

While extra security and other measures were taken into account to prepare for Woods making his return at Augusta National, Payne said the tournament was never concerned about being overshadowed by that comeback.

"We don't look at things that way. We're very secure in who we are," Payne said. "We do things our way. We're not threatened by big news stories, things like that."

Woods: Saya masih meneruskan pengobatan
Selasa, 06/04/2010 10:47:07 WIBOleh: Antara
AUGUSTA (Antara): Berikut ini ringkasan temu pers yang diadakan pemain golf nomor satu dunia Tiger Woods di Augusta National, Senin, menjelang keikutsertaannya dalam kompetisi Master Amerika Serikat.

Woods: Saya melihat segala sesuatnya belum baik benar. Amat menyedihkan. Keberanian yang ada pada diri saya seperti menghilang. Tapi hari ini saya merasakan ada sesuatu yang menyentuh perasaan saya.

Tanya (T): Sejak terjadi kecelakaan sampai menjalani terapi, mengapa Anda tidak berbicara kepada polisi, perusahaan sponsor atau media yang sudah meliput Anda bertahun-tahun?

Woods: Saya melakukan apa yang disarankan dari sisi hukum. Pengacara saya menasihati saya dan saya mengikuti nasihat mereka. Tapi saya ada berbicara dengan sponsor dan orang-orang yang dekat dengan saya, tetapi saya lebih banyak di rumah dengan keluarga saya.

T : Apa hal yang paling sulit Anda rasakan dalam beberapa bulan ini dan bagaimana Anda mengatasinya.

Woods: Menyaksikan diri sendiri di tempat terang padahal selama ini saya tidak pernah melakukannya, merupakan hal sulit. Seberapa jauh saya tersesat dari nilai kebaikan yang diajarkan ayah dan ibu saya. Semuanya sudah runtuh. Sekarang saya berusaha mengawalinya lagi, mencari kekuatan dan kedamaian.

T : Anda katakan Februari lalu bahwa Anda akan kembali bertanding karena Anda menghormati pertandingan; Dalam hal apa kami dapat melihat perbedaan Anda sebelumnya dan Anda sekarang?

Woods: Saya akan mencoba tampil sebaik mungkin, tidak mengumbar kegembiraan saya. Saya tidak dapat bermain tanpa mengandalkan permainan biasa. Saya hanya berusaha menghindari hal negatif dan berusaha setenang mungkin.

T : Anda memenangi banyak turnamen dalam lima tahun ini dan kemudian hidup dalam kerahasiaan, bagaimana Anda dapat melakukan hal itu. Kemudian, yang kedua, apakah Anda merasakan pemain golf bagaimana kah Anda selanjutnya tanpa ada kerahasiaan dalam hidup Anda?

Woods: Saya kira saya tetap seperti pemain golf sebelumnya. Saya merasa damai dan saya sudah menjalani perjalanan hidup yang hebat. Sayangnya, saya terlanjur melakukan hal yang buruk bagi keluarga saya. Dan faktanya saya memenangi turnamen saya kira merupakan hal wajar. Menyakitkan, memang, dengan apa yang sudah saya lakukan dan menghancurkan hidup saya, ibu saya, istri saya, anak saya. Saya akan menjelaskan semua ini kepada mereka.

Itu semua merupakan tanggung jawab saya. Saya melakukannya dan saya harus bertanggung jawab. Memenangi turnamen...tidak ada hubungannya dengan kehancuran yang sudah saya lakukan.

T : Anda katakan sebelumnya bahwa Anda dalam kondisi sedang melakukan rehabilitasi. Apakah Anda sedang direhab dan untuk apa?

Woods: Yeah, saya di sana selama 45 hari, saya menjalani hari-hari berat dan sekarang saya merasa lebih baik. Saya merasa seperti orang yang lebih baik kondisinya.

Apakah itu berarti saya sudah menghentikan rehab itu? Tidak. Saya masih tetap meneruskan pengobatan. Dan itu akan berlangsung terus. Saya tidak menghentikannya dalam waktu dekat ini.

T : Anda mengatakan merasakan berbekas dengan apa yang Anda lakukan selama ini. Bagaimana Anda menghilangkan bekas itu dalam pikiran Anda, padahal bekas itu akan tetap ada?

Woods: Baik, itu merupakan bagian dari masalah saya, merupakan pemikiran saya yang tidak benar. Dan saya berusaha membuat pemikiran rasional dalam benak saya dan menampik semua apa yang sudah saya lakukan. Apapun yang saya lakukan selama ini, saya sudah menipu diri saya sendiri dan menipu orang lain. Dan karena saya memenangi turnamen, bukan berarti itu segalanya bagi saya, bagi orang yang saya cintai dan bagi orang lain di planet ini.

T : Ketika Anda mengeluarkan pernyataan Februari lalu, terkesan bahwa Anda tidak akan bertanding tahun ini. Kemungkinan Anda akan beristirahat lama. Bagaimana Anda memikirkan dan memutuskan hal ini, apakah ini demi keluarga dan istri Anda?

Woods: Ketika saya berbicara Februari, belum terlintas di benak saya untuk bertanding golf dalam waktu dekat. Saya hanya berlatih dua hari. Itu pertama kali saya memukul bola.

Kemudian saya memukul bola lebih banyak dan lebih banyak lagi dan saya mulai tertarik untuk turun lapangan lagi.

T : Tapi apakah keputusan Anda untuk main itu merupakan keinginan sendiri atau ada dukungan dari keluarga?

Woods: Saya mendapat banyak dukungan dan itu merupakan hal terbesar yang saya dapatkan.

Q. Ada waktu empat minggu mulai dari kecelakaan sampai Anda mendapat terapi. Kapan Anda memutuskan bahwa hal itu merupakan keputusan yang harus diambil ketimbang Anda mendiamkannya dalam hidup Anda.

Woods: Baik, mungkin karena mendekati Natal sehingga saya mengambil keputusan untuk melakukan perawatan. Dan setelah menghabiskan hari Natal bersama keluarga, saya memutuskan meneruskan perawatan. Rasanya pada awalnya amat berat. Mungkin orang tidak memahami kejadiannya, bahkan saya sampai tidak sempat merayakan hari ulang tahun putera saya. Ini amat menyakitkan. Saya bersumpah tidak akan melakukan hal yang menyakitkan. Saya tidak dapat mundur untuk menjadikan diri saya yang terbaik. Saya merupakan bagian dari kehidupan putera dan puteri saya. Saya amat menyesali kehidupan masa lalu saya.

T : Apakah Elin dan anak Anda akan menghadiri pertandingan minggu ini di turnamen Masters, dan bila tidak, apakah itu merupakan pertanda ia belum siap untuk mendukung Anda dan apakah Anda terlalu cepat ikut bertanding lagi?

Woods: Elin tidak akan datang minggu ini, belum.

T : Jadi Anda terlalu cepat bertanding, ketimbang untuk memperbaiki hubungan Anda dan istri Anda?

Woods: Well, saya takjub juga akan bertanding minggu ini.

T : Bagaimana perasaan Anda membohongi banyak orang selama ini?

Woods: Saya membodohi diri saya sendiri. Saya berbohong kepada banyak orang, membiarkan semuanya dalam gelap. Saya membohongi diri saya sendiri. Saya merasa amat brutal. Saya bertanggung jawab atas semua itu dan ini bukan perkara mudah bagi saya.

T :Apa yang Anda harapkan minggu ini?

Woods: Tidak ada yang berubah, turun ke lapangan dan berjuang untuk menang.

T : Apakah Anda akan bermain dalam turnamen Piala Ryder?

Woods: Well, saya hingga kini belum ada dalam tim, bukan? Saya belum mendapat poin. Jadi masih panjang perjalanan saya. APakah saya ingin bermain dalam tim itu? Tentu saja bila saya lolos. (mrp)
Aktris Porno Bilang Woods Bohong Besar
Selasa, 6 April 2010 | 16:25 WIB

Salah satu pose Joslyn James,
TERKAIT:
Woods Mengaku Salah di Depan Wartawan
Woods Muncul dengan Tas Berinisial "TW"
Cinta Terlarang Woods-Joslyn Bikin Elin Benar-benar Hancur
NEW YORK, KOMPAS.com — Aktris porno, Joslyn James, menyebutkan bahwa pegolf dunia Tiger Woods telah berbohong besar dalam pengakuannya di depan media massa, Senin (5/4/2010).

Joslyn James yang bernama asli Veronica Siwik-Daniels juga mengadakan konferensi pers pada hari yang sama saat Tiger Woods melakukan hal serupa. Ia didampingi Gloria Allred, pengacara yang biasa mendampingi para selebritis. "Kami yakin ia tidak menjalani proses rehabilitasi," kata Allred. "Kami kecewa, kami menunggu permintaan maafnya kepada para wanita selingkuhannya," lanjutnya.

"Ia seorang pembohong besar," kata James. "Ia tidak jujur. Sepuluh hari setelah kelahiran putrinya, ia telah bersama saya," tambahnya.

Dalam konferensi pers ini, Woods mengabaikan pertanyaan wartawan yang ingin tahu bagaimana ia bisa menyembunyikan kisah perselingkuhannya di depan istrinya, Elin Nordergren. "Dalam hidup ini kita selalu berbohong," kata Woods.

"Tentu saja ini tidak menyenangkan buat saya," lanjutnya. "Sekarang saya telah menghentikan hal itu dan saya merasa senang lagi," tambah Woods.

Menurut Woods, ia telah membohongi banyak orang. "Saya harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah saya lakukan," akunya.

Woods bungkam saat ditanya mengenai jumlah wanita selingkuhannya, detail peristiwa tabrakan pada 27 November tahun lalu, dan bagaimana hubungannya dengan istrinya saat ini.

Bulan lalu, Joslyn James membongkar semua e-mail dan pesan singkat yang diklaimnya berasal dari Woods. Hal ini menurutnya dilakukan saat kejuaraan PGA Buick Open di Michigan, tahun lalu