UGM Cari 6 Mahasiswa Pembuat Crop Circle
Selasa, 25 Januari 2011 | 15:26
investor daily
YOGYAKARTA-Sebuah tulisan di blog mengklaim crop circle di areal pertanian Berbah, Sleman, merupakan buatan enam mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Meski banyak yang menyebutnya hoax, pihak universitas akan melacaknya.
"Saya sudah dengar soal klaim itu, saya juga sudah berkoordinasi dengan Dekanat Fakultas MIPA dan sekarang sedang dilacak dan diselidiki," kata Kepala Humas UGM Suryo Baskoro kepada detikcom, Selasa (25/1).
Suryo mengatakan, kemungkinan crop circle itu dibuat oleh mahasiswa cukup besar. Apalagi, mahasiswa di jurusan MIPA, boleh jadi memiliki minat terhadap desain dan seni pembuatan crop circle. "Ya mungkin saja buatan mahasiswa UGM, kita coba terus selidiki itu. Nanti kalau sudah menemukan, tentu kita akan sampaikan," kata Suryo.
Ia mengatakan, sebenarnya pembuatan crop circle semacam itu bagus sebagai bentuk ekspresi diri dan kesenian. Namun sayangnya, aksi itu merusak tanaman padi milik para petani di lokasi itu.
Sebelumnya, muncul tulisan 'Terungkap Circle crop Sleman Kerjaan 6 Mahasiswa (UGM)' di internet. Namun sayangnya, penulis tidak menyebutkan idetitas siapa sang penulis dan siapa 6 mahasiswa UGM itu.
Tak Ada Radiasi
Sementara itu, Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Selasa siang mengambil contoh tanah di lokasi penemuan crop circle untuk diselidiki dan hasilnya tidak ada anomali atau radiasi di lokasi tersebut.
"Dari hasil sementara penelitian ini, lokasi tersebut aman dan tidak ada anomali," kata Kepala Bidang Kesehatan dan Keselamatan Batan M Yasid di lokasi Crop Circle Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
Menurut dia, pihaknya tidak menemukan adanya gelombang radiasi di area persawahan tempat penemuan crop circle.
"Kami telah mengambil contoh tanah dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) juga ambil sampel. Nanti masing-masing akan mengecek di laboratorium, hasilnya mungkin bisa nanti sore atau besok," katanya.
Ia mengatakan, contoh tanah yang diambil berupa beberapa kantong tanah di tiga titik, yakni bagian centre crop circle, lingkar dalam dan lingkar luar. "Hasil sementara, kami tidak temukan radioaktif beta dan alpa, sehingga kawasan ini aman," katanya.
Kepala Sub Bidang Pengelolaan Limbah Batan, Gede Sutrisna mengatakan setelah melakukan penelitian di seluruh lokasi, sama sekali tidak ada zat-zat yang berbahaya.
"Ini hanya padi yang roboh saja, padinya juga aman untuk dikonsumsi. Tidak ada zat bahaya atau limbah," katanya.
Bagian Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten I Putu Elba juga menegaskan bahwa hasil kosmik menunjukkan hal yang wajar.
"Semuanya normal dan murni tidak ditemukan radiasi, hasil pemeriksaan kosmiknya ialah 0,1 micro SV. Sedang kadar maksimal itu ialah 1 mili SV, jadi ini sangat normal," katanya.
Makan Korban Tewas
Masih terkait crop circle, “fenomena alam” yang mendadak jadi tujuan wisata itu memakan satu orang tewas saat hendak menontonnya. Jenazah pria yang dikabarkan seorang mahasiswa itu siang ini sedang dievakuasi polisi.
Kapolsek Berbah AKP I Made Muliawan mengatakan, korban tewas karena terjatuh dari bukit Gunung Suru yang licin saat menonton crop circle. Saat peristiwa itu terjadi, lokasi itu sedang hujan deras disertai petir dan angin kencang. (gor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar