Selasa, 25 Januari 2011

hikmah Tunisia

Insiden Tunisia Sebaiknya Dijadikan Pelajaran bagi Indonesia
Rabu, 26 Januari 2011 | 0:23
investor daily
JAKARTA- Seorang Guru Besar bidang Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI), Prof Dr Zaenuddin Djafar mengatakan, insiden Tunisia sebaiknya dijadikan pelajaran bagi pemerintah serta masyarakat Indonesia.

"Tunisia (tragedi unjuk rasa besar) sebaiknya dapat dijadikan pelajaran bagi pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan pemerintahan yang lebih baik dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),” kata Zaenuddin seusai ceramah bertema "Pergolakan Politik di Tunisia dan Implikasi ke Kawasan Timur Tengah di kantor berita Antara, Jakarta, Selasa.

Menurut Zaenuddin, terdapat sejumlah faktor pemicu terjadinya kerusuhan yang menginginkan pemerintahan Presiden Zine El Abidine Ben Ali di Tunisia melakukan reformasi yang terdiri faktor ekonomi, demokrasi dan unsur masyarakat yang jenuh terhadap keadaan negara yang tidak stabil.

Pembakaran diri seorang sarjana yang menjadi penjual buah bernama Bouazizi karena ekonominya yang terpuruk menurut Zaenuddin hanyalah pemicu kecil kerusuhan.

Zaenuddin menambahkan bahwa terdapat organisasi masyarakat yang luar biasa dalam mengatur penggulingan rezim Ben Ali yang begitu cepat.

“Selain itu korupsi, kolusi dan nepotisme yang terjadi dalam pemerintahan Ben Ali juga menjadi faktor penyebab masyarakat menjadi jenuh atas pemerintahan yang kotor,” ungkap dia.

Menurut Zaenuddin, demokrasi yang berjalan kurang lancar dan tertutup di Tunisia membuat masyarakatnya terkekang dan merasa frustrasi sehingga ingin melakukan reformasi pemerintahan Tunisia yang korup.

Jika memandang kepada penyebab reformasi yang hampir serupa dengan pemerintah Indonesia pada orde baru yang digulingkan akibat KKN, Indonesia diharap menjadikan insiden di Tunisia sebagai pelajaran dalam menjalankan negaranya menjadi lebih baik.

Merunut dari sejarah sejak peralihan orde lama ke orde baru, kemudian orde baru ke era reformasi saat ini, pergolakan di tanah air selalu diawali dengan pergerakan rakyat yang melawan ketidakadilan dan ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola ekonomi dan politik.

"Bagaimanapun bagusnya program suatu negara, namun masih melakukan korupsi maka hal itu akan sulit dilakukan, jadi korupsi harus diberantas," kata Zaenuddin. (ant/gor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar