saat gereja semakin tertinggal pemahamannya terhadap lingkungan, maka gereja bak batu karang yang dihantam ombak laut yang ganas dan dibiarkan hancur sendirian
nilai-nilai keindahan sebuah gereja musnah saat batu karang teguh itu pupus
bukan kah lambang kebersamaan gerakan ekumene adalah kapal yang mengarungi laut berombak
gereja seharusnya menjadi kapal yang mempunyai tujuan tapi harus melalui ombak laut ganas dan jinak
gereja sebagai kapal adalah keindahan gereja
saatnya hari ini gereja berubah dari batu karang menjadi kapal
kapal yang bertujuan
yaitu mencapai keindahan hidup sebagai umat sang Kepala gereja
umat yang berdosa
umat yang telah menjauhi sang Kepala
tapi
umat yang DITERIMA dengan TANGAN TERBUKA oleh sang Kepala
dipeluk erat dan ditangisi oleh Nya
umat yang dicari dan dicari setiap hari oleh Nya
yang diendus bahkan saat bau umatNya tak tercium oleh manusia
sang Kepala gereja adalah Kepala yang mengarahkan gereja, menjadi kapal itu lah wadahNya sehingga mencapai kebersamaan dan keeratan dengan sang Kepala di tengah ombak ganas kehidupan yang selalu berubah dan terombang-ambing
jadi gereja sang Kepala memeluk umat yang berdosa, menjauhi sang Kepala, namum diterima dan dipeluk oleh Nya supaya setiap hari tetap dicari dan diendusNya sehingga mencapai kebersamaan dan keeratan denganNya dalam kehidupan yang selalu berubah
itu lah gereja aku
gerejaku yang mau mengampuni, mendampingi, dan melindungi
bukan
gereja yang makin teguh bak batu karang yang teguh
bukan
gereja yang too well organized
Tidak ada komentar:
Posting Komentar