bbc Setelah kampanye yang panjang dan pemilihan umum
bertensi tinggi, Joko Widodo dinyatakan sebagai presiden negara
demokrasi terbesar ketiga di dunia. Lalu, apa arti seorang Jokowi
sebagai presiden bagi rakyat Indonesia? Editor BBC Indonesia, Karishma
Vaswani, menjelaskan lebih lanjut:
Saya pertama kali bertemu Joko Widodo, atau
Jokowi sebagaimana ia sering disebut, di salah satu taman hijau di
Jakarta--sesuatu yang langka di ibu kota Indonesia ini.Awalnya tidak ada yang menyadari Jokowi berjalan sambil menikmati musik orkestra di taman dengan santai tanpa pengawalan keamanan, kemegahan, atau gembar-gembor.
Mengenakan kemeja putih sederhana, celana panjang hitam dan sandal kulit, ia tampak sama dengan orang awam.
Banyak pihak mengatakan citra “pria bersahaja” seperti yang saya saksikan di taman itulah yang membantunya terpilih sebagai presiden Indonesia.
Penuh rintangan
Pencapaian Jokowi bukan prestasi yang bisa dianggap biasa.Sejak Indonesia merdeka 68 tahun lampau, hanya anggota elite politik dan militer yang terpilih sebagai presiden.
Klik Jokowi adalah pemimpin pertama dari luar dua golongan tersebut yang terpilih sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Namun, meskipun Jokowi dipuji orang Indonesia dan pemerintah asing, bukan berarti masa jabatannya bakal tanpa rintangan.
"Jangan berharap kepresidenan Jokowi akan lancar," kata Dr Marcus Mietzner, Associate Professor dari Australian National University kepada saya.
"Dia tidak akan menjadi juru selamat yang diharapkan banyak orang. Dia juga kemungkinan besar tidak akan menjadi presiden yang hebat.
Dr Mietzner mengacu pada gaya informal Jokowi, gaya yang ia jalani semasa menjadi wali kota Solo, sebuah kota kecil di Jawa Tengah, Indonesia.
Di sanalah dia menjadi terkenal, menggerakkan 500.000 penduduknya dengan janji-janji untuk memberantas korupsi dan menghilangkan sistem birokrasi bertele-tele.
Dan justru karena janji-janji seperti itulah Jokowi mendapatkan begitu banyak penggemar di seluruh negeri ini.
Inspeksi mendadak ke kantor-kantor pemerintahan dan gaya "blusukan-nya" membuat Jokowi menjadi pahlawan di antara kaum miskin Indonesia.
"Dia adalah pria yang baik," kata Ngatirin, seorang pria berusia 45 tahun yang memilih Jokowi pada pilpres 9 Juli lalu.
"Dia bekerja keras dan dia mencoba berbuat baik untuk orang-orang. Dia adalah salah satu dari kami."
"Jokowi akan menghadapi tantangan internal di dalam koalisi," kata Dr Mietzner.
"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki mayoritas 70% di parlemen dan itu tidak membantu sama sekali. Joko Widodo akan mencoba untuk melibatkan parlemen secara langsung dibandingkan membangun koalisi, tetapi itu akan menjadi tantangan."
Hal itu karena Klik koalisi Jokowi dari partai-partai saat ini memegang sekitar sepertiga dari seluruh kursi di parlemen Indonesia, sedangkan koalisi Prabowo Subianto menguasai sekitar dua pertiga dari keseluruhan kursi.
Hapus subsidi BBM
Dari daftar pekerjaan rumah Jokowi, aspek teratas adalah penanganan ekonomi Indonesia – terutama subsidi bahan bakar minyak.Indonesia menghabiskan sekitar US$20 miliar setiap tahun untuk subsidi BBM sehingga harga bensin di Indonesia menjadi salah satu yang termurah di dunia.
Selama kampanye, Jokowi berjanji untuk menghilangkan subsidi ini, tetapi hal itu tidak akan mudah.
Upaya-upaya serupa oleh presiden-presiden sebelumnya telah terbukti berantakan dan kacau, menuai protes di jalanan serentak secara nasional.
Jokowi juga harus mengarahkan ekonomi kembali ke kondisi yang baik.
Indonesia telah menderita akhir booming komoditas - yang berarti bahwa uang tidak akan lagi mengalir deras ketika harga batubara setinggi langit.
Jokowi juga harus menjangkau investor asing untuk membantu membangun kembali kepercayaan tanpa membuat pendukungnya beranggapan aset Indonesia telah dijual kepada pembeli asing dengan harga murah.
Kunci keberhasilan Jokowi terletak pada kabinetnya. Wajah menteri-menteri yang akan dia tunjuk memang belum tampak, tapi kalau dilihat dari janji ketika ia menjadi gubernur Jakarta, para menteri akan ditunjuk berdasarkan rekam jejak mereka, bukan afiliasi politik.
Gaya pemerintahan semacam ini tergolong baru di Indonesia sehingga banyak anggota elite bisnis dan politik mungkin akan kesulitan membiasakan diri.
Senyum sederhana
Sementara itu, di taman tempat saya Klik bertemu Jokowi, kelompok penggemar Jokowi bertambah besar.Dia menunjukkan kepada publik senyum sederhananya yang sekarang terkenal dan memberi tos kepada beberapa anak - termasuk anak saya.
Tidak dapat disangkal Jokowi adalah pahlawan bagi banyak orang Indonesia yang melihatnya sebagai obat mujarab untuk semua penyakit mereka.
Tantangan terbesarnya adalah mencoba merealisasikan harapan mereka.
JAKARTA - Indonesia's Election Commission (KPU) is this evening
set to declare Jakarta governor Joko Widodo as the winner of the July 9
presidential election, with 53.15 per cent of the vote to his rival
Prabowo Subianto's 46.85 per cent.
Mr Joko got 70.6 million votes, a clear 8.3 million more than Mr Prabowo's 62.3 million, according to official results that confirm what eight reputable polling agencies had projected hours after polls closed two weeks ago.
Still, today's announcement - slated after 8PM Jakarta time (9PM Singapore time) - will not see closure yet to two weeks of uncertainty over the country's most fiercely contested direct presidential election.
Hours before the KPU concluded the national vote tally, an adamant Mr Prabowo called a press conference where he attacked the commission and said he was withdrawing from the count, calling the conduct of the process "legally defective".
- See more at:
http://www.straitstimes.com/news/asia/south-east-asia/story/joko-widodo-wins-indonesian-presidential-election-53-final-tally-201#sthash.b0icJWYo.dpufMr Joko got 70.6 million votes, a clear 8.3 million more than Mr Prabowo's 62.3 million, according to official results that confirm what eight reputable polling agencies had projected hours after polls closed two weeks ago.
Still, today's announcement - slated after 8PM Jakarta time (9PM Singapore time) - will not see closure yet to two weeks of uncertainty over the country's most fiercely contested direct presidential election.
Hours before the KPU concluded the national vote tally, an adamant Mr Prabowo called a press conference where he attacked the commission and said he was withdrawing from the count, calling the conduct of the process "legally defective".