Jumat, 22/01/2010 17:52 WIB
Nyanyian Bantu Pasien Sekarat Lebih Responsif
Nurul Ulfah - detikHealth
(Foto: Dailytelegraph)Florida, Sebagai seorang penyanyi sukarela, Angela Hoffer punya obat sendiri yang ia berikan pada pasien penderita kanker, jantung atau Alzheimer yang sedang sekarat. Nyanyian yang ia sumbangkan berhasil membantu pasien sekarat bahagia menjelang akhir hidupnya.
Hoffer mulai menjadi penyanyi sukarela di Vitas Innovative Hospice Care Inpatient Unit di Pembroke Pines Hospital, Florida tiga tahun yang lalu. Sejak itu, program menyanyi untuk membantu pasien sekarat pun menjadi sebuah terapi psikologis di rumah sakit tersebut.
"Program ini membantu psikologis pasien sekarat untuk menyadari bahwa hidupnya berharga bahkan di menit-menit terakhir kematiannya," ujar Anne Warren, manajer rumah sakit seperti dilansir dari Sunsentinel, Jumat (22/1/2010).
Bagi Hoffer, bernyanyi di depan pasien selain sebagai bentuk kepedulian, juga merupakan kesempatan untuk menyalurkan bakat menyanyinya. Hoffer juga sudah terbiasa berada di lingkungan orang sakit karena ia pernah merawat ibunya yang sakit selama 25 tahun.
"Ibu saya janda dan sakit-sakitan. Jadi sejak remaja saya harus merawatnya sampai akhirnya ia meninggal dunia. Pengalaman itu yang membuat saya bisa menyemangati dan memahami orang sakit atau sekarat," tutur Hoffer yang juga berprofesi sebagai terapis keluarga.
Menurut Dr Warren, nyanyian yang diberikan Hoffer terbukti memberikan dampak baik bagi pasien. "Setelah mendengarnya bernyanyi, pasien menjadi lebih responsif dari sebelumnya dan tampak lebih bahagia," kata Warren.
Keefektifan musik terapi ini pun diakui oleh Jeff Engel, seorang peneliti asal New York University. Ia pun menyarankan agar penyanyi sukarelawan bagi pasien seperti Hoffer diberi sertifikasi khusus karena jasanya membantu pasien. Menurut Engel, nyanyian akan membuat seseorang bertahan hidup lebih lama.
"Nyanyian dan musik yang familiar akan membantu otak tetap aktif. Lagu yang akrab di telinga pasien akan memperlambat kemunduran dan kerusakan fungsi kognitif sel-sel otak sehingga membuatnya mampu bertahan hidup," jelas Engel.
Mendengarkan nyanyian juga membuat pasien seakan-akan kembali ke masa lalu ketika mereka dalam keadaan sehat sehingga membantu mereka menghasilkan respons.(fah/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar