Kamis, 14 Januari 2010

agama ALAT doank

Warga Cirebon Lempari Markas Aliran Surga Eden
Minggu, 17 Januari 2010 - 20:04 wib

CIREBON - Ratusan warga, tokoh ulama, dan santri di Cirebon mendatangi dua rumah yang dijadikan markas aliran sesat Surga Eden. Massa meminta aparat membubarkan aliran Surga Eden dan mengusir pimpinannya, Ahmad Tantowi dari Cirebon.

Berdasar pantauan, ratusan warga yang merasa kesal dengan ajaran Surga Eden, sempat geram hingga melempari rumah Tantowi yang berada di Kampung Sura Panda, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, tadi siang. Namun, aksi brutal tersebut berhasil diantisapasi oleh pimpinan aksi yang mengatasnamakan Forum Silaturahmi Kota Wali (Foskamal).

Dalam aksi yang diikuti sekitar 200 orang tersebut, diwarnai dengan penyegelan dua markas Surga Eden yang berada di Kelurahan Argasunya, dan Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Mereka memasang berbagai poster dan foto pimpinan aliran Surga Eden, Ahmad Tantowi, dengan berisi kecaman kepada kelompok tersebut.

Berbagai foto Ahmad Tantowi, yang dibawa warga sempat diinjak-injak dan diludahi. Aksi tersebut, dilakukan sebagai respons telah ditetapkannya Ahmad Tantowi sebagai tersangka pencabulan dan penistaan agama oleh penyidik Polda Jabar.

Warga menuntut, agar para pengikut serta pimpinan Surga Eden, tidak kembali ke dua rumah yang dijadikan markas. Mereka, meminta agar petugas berwajib segera membubarkan aliran tersebut dan menghukum pimpinan dan para anggota yang dianggap telah menodai ajaran agama Islam.
“Kami tidak menginginkan jika Ahmad Tantowi beserta para pengikutnya menginjakan kaki lagi di tanah Cirebon. Jika petugas membiarkan mereka datang ke sini, kami tentu akan bertindak langsung dengan mengusirnya,” tegas koordinator aksi, ustadz Ujang Zakaria.

Dijelaskan Ujang, ditetapkannya Ahmad Tantowi dan sejumlah pengikutnya sebagai tersangka, dalam kasus pencabulan dan penistaan agama, membuat warga Cirebon marah. Karenanya, mereka tidak menginginkan lagi kehadiran Ahmad Tantowi dan para pengikutnya.

“Kami merasa kecolongan dengan adanya aliran sesat ini. Karenanya, kami menginginkan agar Ahmad Tantowi tidak ada lagi di Cirebon. Penyegelalan rumah Tantowi ini sebagai bentuk perlawan kami terhadap Tantowi yang telah menyesatkan dan mendustakan agama,” tutur KH Muslim.

Setelah memasang segel di kedua rumah yang dianggap sebagai markas aliran Surga Aden tersebut, mereka melakukan doa bersama tepat di depan rumah tersebut. Selanjutnya, massa membubarkan diri.
(Tantan Sulton Bukhawan/Koran SI/ful)
Tantowi Juga Minta Gauli Istri Anggotanya
Kamis, 14 Januari 2010 | 17:01 WIB

Ilustrasi
TERKAIT:
Surga Eden Rumah Ahmad Tantowi Digerebek
CIREBON, KOMPAS.com — Dalam penggerebekan hari Kamis (14/1/2010), petugas menemukan sebuah kolam yang dihiasi patung wanita telanjang, persis di depan kamar Tantowi. Selain itu, ditemukan juga keris dan berbagai benda yang diduga digunakan sebagai alat ritual.

Penggerebekan itu dilakukan petugas berdasarkan laporan Andi (40), orang yang mengaku pernah menjadi pengikut ajaran itu. Berdasarkan penuturan Andi, Ahmad Tantowi menyatakan diri sebagai Tuhan dan boleh menggauli pengikut perempuannya.

"Saya pernah menjadi pengikut Surga Eden ini. Namun, setelah ada upaya Tantowi akan menggauli istri saya dengan dalih syarat menjadi pengikutnya, saya tidak terima dan langsung keluar dari ajaran dia. Kemudian saya laporkan hal ini kepada polisi," kata Andi.

Adapun berdasarkan penuturan warga setempat, Ahmad Tantowi dikenal warga sebagai seorang penjual barang antik yang dermawan. Dia selalu menjadi donatur terbesar setiap kali ada kegiatan di kampung, seperti saat peringatan 17 Agustus.

"Selama ini kami tidak melihat kegiatan yang janggal seperti ritual keagamaan, apalagi meresahkan warga," kata Budi Hartono, Kuwu Desa Pamengkang.

Kepala Unit Reskrim Polda Jabar Kompol Fatimah Noer mengatakan, Ahmad Tantowi dan tujuh pengikutnya akan menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar. "Mereka kami bawa ke Mapolda Jabar untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Fatimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar