Senin, 23 Mei 2011

orang biasa memakai nama nabi

Senin, 23/05/2011 11:26 WIB
Eks NII KW 9 Sebut Panji Gumilang Akan Luncurkan Gerakan MIM 1 Juni
Nurvita Indarini - detikNews







Jakarta - Gerakan Masyarakat Indonesia Membangun (MIM). Itulah gerakan yang disebut-sebut akan diluncurkan pemimpin Ma'had Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang. Namun mantan anggota NII KW 9 menyebut, gerakan ini hanyalah kedok.

"Awalnya akan dilakukan di Gelora Bung Karno pada 1 Juni. Namun karena ada pertimbangan baru, lalu dipindah ke Al Zaytun," ujar mantan Camat Tebet NII KW 9, Sukanto, pada detikcom, Senin (23/5/2011).

Menurutnya, ini adalah program penyegaran di mana fajar telah menyingsing sehingga sudah saatnya mereka muncul ke permukaan dengan label Masyarakat Indonesia Membangun. Ini adalah gerakan legal yang akan bergerak ke seluruh Indonesia.

"Nasionalisme diangkat, namun orientasi akhirnya adalah Negara Islam Indonesia. Mereka akan bergerak di semua sektor seperti memberi kursus, universitas, perekonomian, peternakan, pertanian, yayasan, koperasi," imbuh Sukanto.

Dengan gerakan MIM, imbuh Sukanto, ada penyegaran tindakan. Jika sebelumnya tindakannya keras maka menjadi lemah lembut, jika semula ada kriminalitas maka sekarang dengan akhlakul karimah. Hal itu dilakukan karena politik Indonesia yang dianggap kondusif oleh mereka.

Mantan pengikut NII KW 9, Ken Setiawan, menjelaskan ada filosofi di balik nama MIM. MIM diambil dari ayat Alif Lam Mim. Alif diartikan sebagai Allah, Lam diartikan Malaikat dan Mim diartikan sebagai Muhammad. Filofosinya adalah berakhlaqul karimah untuk menaklukkan. Sebagaimana Muhammad mampu menaklukkan hati para penduduk Makkah dan Madinah dengan akhlaqnya yang mulia. Maka, sesuai dengan perkembangan politik dalam negeri Indonesia yang kondusif, maka sudah waktunya Ashabul Kahfi muncul ke permukaan.

"Gerakan ini memiliki 7 misi," ujar Ken.

Ketujuh misi itu adalah membangun untuk bersatu, membangun untuk berdaulah, membangun untuk adil dan makmur, membangun kesejahteraan umum, membangun untuk mencerdaskan bangsa, membangun untuk ketertiban dunia dan membangun untuk pertahanan kedaulatan.

Sejumlah tokoh, sambung Ken, diundang hadir dalam acara tersebut. Sebut saja, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, Menteri Agama Suryadharma Ali, Mendagri Gamawan Fauzi, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo serta perwakilan negara sahabat. Acara ini konon terbuka untuk umum.

"Lambang gerakan menggunakan Monas, latar belakangnya merah putih, dan gerakan diluncurkan pada 1 Juni bertepatan dengan kesaktian Pancasila agar dianggap nasionalis. Padahal tidak ada yang berubah dengan Panji Gumilang dan gerakan NII-nya, masih sama," ucap Ken.

(vit/nrl)
Selasa, 24/05/2011 01:00 WIB
Kasus Skandal Seks Juga Jadi Pertimbangan Pemecatan Nazaruddin
Mega Putra Ratya - detikNews





Jakarta -
Kasus skandal seks Muhammad Nazaruddin bersama seorang Sales Promotion Girl (SPG) sempat menyeruak ke media massa. Kasus tersebut juga jadi pertimbangan Dewan Kehormatan Partai Demokrat dalam mengambil keputusan mencopot Nazaruddin dari posisi Bendahara Umum PD.

"Ya Termasuk (kasus skandal seks). Pokoknya semua kasus dipertimbangkan," ujar anggota DK PD Jero Wacik usai jumpa pers di Kantor DPP PD, Jl Kramat VII, Jakarta Pusat, Senin (23/5/2011) malam.

Senada dengan Jero, Sekretaris Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin juga mengatakan kasus tersebut menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan dipecatnya Nazaruddin sebagai Bendum PD.

"Saya kira sangat jelas apa yang disampaikan tadi," jawabnya singkat.

Isu miring tersebut menyeruak dan diangkat dalam tabloid Cek&Ricek. Namun isu tersebut dibantah mentah-mentah oleh Nazaruddin, kelanjutan kasusnya pun seperti menghilang ditelan bumi.

DK PD baru saja memecata Nazaruddin dari posisi Bendahara Umum PD. Pemecatan terkait pelanggaran kode etik PD pasal 15. Nazar disebutkan telah menempatkan posisi PD pada masa sulit karena dugaan terlibat kasus suap Kemenpora dan juga usaha memberi uang ke pejabat MK.

(mpr/van)

Senin, 23/05/2011 21:28 WIB
Dipecat dari Bendahara Umum PD, Nazaruddin Tetap Anggota DPR
Mega Putra Ratya - detikNews


Shakespeare pernah membuat pertanyaan legendaris: what is in a NAME? orang juga suka membuat ungkapan: KEBERATAN NAMA



Jakarta - Partai Demokrat (PD) resmi memberhentikan Muhammad Nazaruddin dari posisi Bendahara Umum Partai Demokrat. Namun keputusan DKPD ini ternyata tidak membuat Nazaruddin lengser dari posisinya anggota DPR dari PD.

"Status Muhammad Nazaruddin di DPR masih tetap seperti semula sebagai wakil PD, anggota DPR," ujar Sekretaris Dewan Kehormatan PD, Amir Syamsuddin, dalam konferensi pers di Kantor DPP PD, Jl Kramat, Jakarta, Senin (23/5/2011).

Amir menuturkan Nazaruddin akan tetap menjalankan tugas sebagai anggota Komisi VII DPR. Menurut Amir, pemberhentian Nazar semata-mata karena pertimbangan etika partai bukan pertimbangan sebagai anggota DPR.

"Semata-mata diputuskan berdasarkan pertimbangan kode etik partai. Tidak ada menganggu citra tersebut (DPR),"tutur Amir.

Namun Amir enggan mengungkap pelanggaran kode etik yang dilakukan Nazaruddin. Sekalipun pemberhentian Nazar diyakini akan menyelamatkan citra PD.

"Kami tidak dalam posisi secara detail menyampaikan kepada publik untuk menyampaikan hal-hal menyangkut pelanggaran etika, itu adalah internal PD,"tandasnya.


(van/lh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar